Jumat, 08 Maret 2013

Waspada, Kolesterol dalam Darah Meningkat di Musim Dingin

Lebih berhati-hatilah dalam menjaga kesehatan ketika musim dingin tiba, Anda tidak hanya berisiko terhadap flu saja tetapi mungkin juga serangan jantung atau stroke. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa kadar kolesterol meningkat di musim dingin, yang merupakan salah satu faktor kondisi tersebut. "Di musim dingin, seseorang harus lebih berhati-hati dengan tingkat kolesterolnya. Jumlah kolesterol dalam darah seseorang akan meningkat ketika cuaca dingin dan berkurang ketika cuaca menjadi lebih hangat," kata Dr. Filipe Moura, pemimpin penelitian dari State University of Campinas di Brasil. Perubahan kadar kolesterol dalam darah tersebut, mungkin menjadi salah satu faktor mengapa seseorang lebih berisiko terhadap serangan jantung atau stroke di musim dingin. Tim peneliti yang dipimpin oleh Moura, mengumpulkan data tingkat kolesterol terhadap lebih dari 227.000 orang yang telah dicatat sejak tahun 2008 hingga tahun 2010. Para peneliti menemukan bahwa selama musim dingin, low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol 'jahat' meningkat rata-rata 7 miligram per desiliter (mg/dl) dibandingkan dengan musim panas. Selama musim panas, kadar high density lipoprotein (HDL) atau kolesterol 'baik' naik sekitar 9 persen, tetapi juga disertai peningkatan kadar lemak dalam darah yang disebut trigliserida, yang naik sekitar 5 persen. Moura mengatakan bahwa perubahan kadar kolesterol ini akan jauh lebih ekstrim pada orang-orang yang tinggal di Amerika Serikat, Eropa atau wilayah negara lain yang memiliki perubahan iklim yang lebih besar antara musim dingin dan musim panas. Hasil penelitian tersebut ijadwalkan akan dipresentasikan hari Sabtu (9/3) besok pada pertemuan tahunan American College of Cardiology di San Francisco. Peneliti berencana melanjutkan studi untuk melihat bagaimana hubungan antara perubahan kadar kolesterol musiman tersebut dengan penyakit kardiovaskular. "Ada beberapa alasan yang mungkin menyebabkan kadar kolesterol dalam darah bervariasi setiap musim, termasuk perubahan dalam diet, olahraga, dan paparan sinar matahari," terang Moura, seperti ditulis Everyday Health, Jumat (8/3/2013). Ketika musim dingin tiba, seseorang akan lebih banyak mengonsumsi makanan berkalori dan berlemak untuk menghangatkan badan. Padahal, makanan-makanan tersebut memiliki efek buruk terhadap kolesterol jahat. Selain itu, kebanyakan orang lebih memilih untuk berdiam diri di rumah daripada berolahraga selama musim dingin. Sedikitnya paparan sinar matahari di musim dingin atau musim hujan yang selalu tertutup oleh mendung, dapat membuat tubuh kurang mendapatkan vitamin D, yang dapat memiliki efek pada tingkat kolesterol. Peneliti juga mencatat bahwa selama musim dingin, orang cenderung mudah mengalami flu dan pilek yang dapat mempengaruhi kadar kolesterol. (sumber : detikhealth.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar